10.17.2014

Prau antara mistis dan budaya


kali ini adalah kali keduanya saya mendaki gunung tanggal 11-10-2014 malam, walaupun saya sudah tiga kali berkunjung di daerah dieng, tapi kali ini saya bisa mendaki kembali karena rasa candu yang telah membekas di dalam diri ini. 

gunung prau adalah menjadi sebuah tantangan baru lagi untuk bisa menaklukannya, ketinggian gunung tersebut adalah 2565 Mdpl lebih tinggi dari gunung unggaran, kami (UWI) mencoba walaupun hanya saya yang pendaki pemula, ketiga partner saya lebih dulu sering mendaki. itu tidak menjadi sebuah hambatan karena rutin berolahraga (lari).



kali ini sebelum mendaki kami mampir di sebuah warung makan mie ongklok salah satu kuliner terkenal yang ada di wonosobo, rasanya cukup mengenyangkan ditambah sate madura membuat energi kembali. kami melanjutkan perjalanan kesana, sesampainya disana kami harus mendaftarkan diri untuk pendakian prau, ternyata pendaki yang ingin mencapai puncak sangat banyak.


saya tahu ini dikarenakan gencarnya media yang memberitakan keindahan yang ada digunung prau, tetapi mendaki bersama sama membuat lebih semangat kita bisa berkenalan dengan pendaki lain hubungan antara pendaki itu seperti misteri tak kenal tapi seperti sudah kenal lama.

untuk pendakian kali ini kami memang sedikit santai, pendakian kami dimulai pukul 24.00 wib tepatnya tengah malam.


jalur pertama sebelum mencapai pos 1 kita langsung dihadapkan tanjakan 45 derajat walupun bukan trek tanah tetapi jalan yang sudah di semen, lebih tepatnya perkampungan warga. 


Bukit Teletubies
sesampainya di pos 1 kami harus mendaftar ulang untuk memastikan berapa orang yang akan mendaki, trek sebenrarnya ini lah dimulai setelah kita melewati pos 1 trek bertanah merah serta debu yang berterbangan karena pendakian kali ini dilakukan pada musim kemarau. 

pendakian ini ternyata tidak seberat pendakian gunung unggaran karena dengan pendakian santai saja kami cukup 2 jam, ini juga menjadi alasan ramai nya suasana dimalam minggu di gunung prau, setelah sampai dipuncak kami disuguhi dengan ramainya tenda tenda yang terpasang, seperti pasar saja. 

pertemanan baru
Keindahan gunung prau lebih jelas terlihat ketika  siang hari, bukit teletubies yang menjadi panorama pemandangan yang memanjakan mata, gunung sindoro sumbing yang terlihat dari puncak prau menjadi daya tarik tersendiri yang hanya bisa dinikmati dipuncak prau (dieng).

Setelah sampai dipuncak hal haru dilakukan ada sesegera mungkin membangun tenda, agar langsung bisa beristirahat tetapi apa boleh daya karena dalam menyewa tenda kami tidak memeriksa kelengkapan tenda sehingga kami tidak dapat membangun tenda, terpaksa tidur dengan beralaskan tenda, ini menjadi pelajaran untuk kami maupun pembaca nantinya.

untuk turun kami mengunakan jalur yang berbeda dengan jalur mendaki, lebih landai dan menjadi pemandangan yang berbeda, spot yang ada bisa dimanfaatkan untuk berfoto ria karena padang sabana yang sangat luas serta bukit bukit kecil menghiasai 


Indahnya Alama Akan Selalu Membuat Ketenangan Rohani Karena Itu Lah Tanda Tangan Tuhan Yang Tergores 


Partner : Hery, Adi, Yudi

No comments:

Post a Comment